B.Indo Tema 7 Subtema 1 Cerita Dongeng Binatang
Kisah non fiksi yang menceritakan mengenai hewan atau binatang di sebut Fabel. Dongeng fabel ini sangat digemari anak-anak. Berikut contoh fabel yang bisa kalian baca:
Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan
Di SEBUAH GURUN pasir, HIDUPLAH Ular dan TIKUS pasir. Sebenarnya sang Ular sangat ingin memangsa TIKUS, sedangkan TIKUS berUSaha mencari akal agar ULAR tidak lagi berniat memangsanya. Saat ITU sang Ular sangat lapar, padahal ia sedang tidak MEMPUNYAI sedikit PUN makanan. Sedangkan TIKUS yang berada tidak JAUH dari sang Ular sedang asyik melahap makanannya. Sang Ular merasa tidak senang melihat KELAKUAN TIKUS.
Ular : “Dengarkan UCAPANKU, wahai TIKUS yang ANGKUH! AKU pasti akan mendapatkan TUBUHMU yang MUNGil dan lezat ITU!”
TIKUS : “Hei, Ular. BerUSaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. KALAU hanya mengancam, seekor SEMUT PUN bisa!”
Sang Ular sangat marah mendengar ejekan TIKUS. Ia LALU kembali ke sarangnya dengan perUT yang lapar.
Bebek Selalu Hidup Rukun
Bebek tidak pernah terpisah satu sama lain. Mereka pergi bersama-sama sepanjang hari dengan mengikuti satu pemimpin. Mereka terkenal sebagai makhluk yang paling rukun. Meskipun bebek sangat berisik, tidak sekalipun mereka pernah bertengkar.
Cerpelai, hewan pemangsa, melihat begitu kompaknya kaum bebek. Awalnya ia kagum, tetapi kemudian muncul niat jahat dalam hatinya.
"Aku akan mengadu domba mereka. Pasti ada bebek yang bisa dijadikan sebagai sumber masalah," gumam Cerpelai seraya menyeringai jahat.
Mulai hari itu, Cerpelai gencar mendatangi bebek yang agak terpisah dengan kawanannya. Dia mulai menghasut bebek itu untuk membenci kawanannya.
"Lihat pemimpinmu itu, dia hanya membodohi kalian agar mau mengikutinya. Pergilah dari kawanan atau kau akan menjadi budak pemimpinmu selamanya", ujar Cerpelai yang pandai menghasut.
Namun rupanya sia-sia. Bebek itu tidak mau mendengar perkataan Cerpelai. Kemudian Cerpelai mencari bebek lain dan mengatakan hal yang sama. Akan tetapi lagi-lagi perkataan Cerpelai tidak dihiraukan. Begitu terus, hingga tak terasa sudah semua bebek ia datangi.
Namun, tidak ada satu pun yang berhasil ia hasut. Cerpelai sudah sangat kelelahan karena sudah berjalan ke sana-kemari dan terlalu banyak bicara.
"Hahaha... Cerpelai... Cerpelai.... Kau tidak akan bisa membuat kaum bebek saling bertengkar, karena kami saling mempercayai satu sama lain," ucap salah satu bebek yang dihasut oleh Cerpelai.
Cerpelai sangat malu. Dia tidak menyangka para bebek begitu kompak. Dia pun pergi dari permukiman bebek dan tidak pernah kembali lagi kesana karena malu. emang benar jika ada yang mengatakan bahwa kaum bebek adalah kawanan yang paling rukun sedunia.
Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan
Di SEBUAH GURUN pasir, HIDUPLAH Ular dan TIKUS pasir. Sebenarnya sang Ular sangat ingin memangsa TIKUS, sedangkan TIKUS berUSaha mencari akal agar ULAR tidak lagi berniat memangsanya. Saat ITU sang Ular sangat lapar, padahal ia sedang tidak MEMPUNYAI sedikit PUN makanan. Sedangkan TIKUS yang berada tidak JAUH dari sang Ular sedang asyik melahap makanannya. Sang Ular merasa tidak senang melihat KELAKUAN TIKUS.
Ular : “Dengarkan UCAPANKU, wahai TIKUS yang ANGKUH! AKU pasti akan mendapatkan TUBUHMU yang MUNGil dan lezat ITU!”
TIKUS : “Hei, Ular. BerUSaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. KALAU hanya mengancam, seekor SEMUT PUN bisa!”
Sang Ular sangat marah mendengar ejekan TIKUS. Ia LALU kembali ke sarangnya dengan perUT yang lapar.
Sedangkan TIKUS masih lahap dengan makanannya.
WAKTU terUS berjalan, tetapi ULAR tidak JUGA me- NEMUKAN makanan. Ia JUGA enggan UNTUK keLUAR dari sarangnya. Sementara ITU TIKUS SUDAH lelap dalam sarangnya. Ular yang masih dalam keadaan lapar segera mengendap-endap mendekati sarang TIKUS meski ia masih sangat kesal terhadap TIKUS. Dan kini ULAR telah berada di sisi TIKUS yang sedang TIDUR PULAS.
Ular : “Hei, TIKUS. AKU SUDAH berada di SEBELAHMU dan siap UNTUK MENYANTAPMU!”
TIKUS segera terBANGUN dari TIDURnya. Sambil BERPURA-PURa MENGUAP, ia MULAI MEMUTAR otak agar bisa lolos dari cengkeraman sang Ular.
TIKUS : “TUNGGU DULU Ular, sAHABATKU. KALAU KAU ingin memakanKU, KAU harUS berpikir DULU. Kita hanya BERDUA di sini, tidak ada hewan lain. Jika KAU memakanKU maka KAU akan sendiri. KAU tidak akan mem- PUNYAI teman yang dapat KAUAJAK mencari makan. KALAU begITU KAU tidak akan makan dan akhirnya KAU akan mati!”
Sejenak sang Ular terdiam. Ia mencoba MERENUNGKAN nasihat TIKUS.
Ular : “Jadi, kita tidak bisa HIDUP sendiri?”
TIKUS : “TENTU. BUKANkah kita bisa berteman dan TENTUNYA kita dapat mencari makan bersama. BUKANkah ITU lebih
menyenangkan daripada nantinya setelah KAU memakanKU KAU hanya akan HIDUP sendiri.”
Ular MENGANGGUK tanda mengerti.
Ular : “Baiklah KALAU begITU, maafkan AKU!”
TIKUS PUN memaafkan ULAR. Mereka terSENYUM bahagia, KEMUDIAN beranjak mencari makanan bersama-sama.
Terkait materi diatas, tugas yang dapat siswa kerjakan adalah :
1. Membuat cerita fabel karya sendiri dan ditulis di buku tulis SDP dengan tulisan rapi.
2. Tugas online B.indo dengan klik link berikut https://docs.google.com/forms/d/1SusjK6PSAYMEAlNTodbotNFLRUA4Kl1Yv8gzZ-e1xtw/edit
Comments
Post a Comment